Jumat, 21 November 2014

PENGARUH PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Di tengah kebuntuan hidupku, aku mau sedikit bernostalgia tentang masa lalu. Kali ini aku akan membagikan hasil karya ilmiah tugas mapel Bahasa Indonesia dulu waktu semester 1, saat masih unyu-unyu.

KARYA ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM PADA SISWA SEKOLAH DASAR



BAB : I
PENDAHULUAN


I. LATAR BELAKANG
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi. Di era modern seperti saat ini ,teknologi semakin berkembang. Perkembangan teknologi tersebut juga didukung dengan perkembangan komunikasi. Komunikasi yang  semakin maju tersebut memudahkan kita untuk berkomunikasi satu sama lain walaupun terpisah jarak yang jauh . Alat komunikasi yang ada pun sudah semakin berkembang. Pada zaman dahulu, orang berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan surat. Mereka saling bertukar kabar lewat surat yang mereka kirim. Seiring perkembangan zaman, bangsa Indonesia telah mengalami zaman telepon. Telepon telah lebih memudahkan kita untuk saling berkomunikasi. Telepon pun juga terus mengalami perkembangan. Dari zaman telepon rumah hingga zaman telepon genggam atau biasa kita sebut handphone. Telepon genggam pun mengalami perkembangan yang pesat. Dari bentuk, model sampai fasilitas yang terdapat dalam telepon genggam tersebut. Dulu, telepon genggam hanya berfungsi sebagai alat komunikasi biasa, dalam hal ini hanya untuk menelepon. Tetapi saat ini, telepon genggam dapat digunakan untuk berfoto, mendengarkan musik, radio, televisi, bahkan dapat digunakan untuk internet. Sehingga telepon genggam dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. Ketersediaan telepon genggam di pasaran pun semakin bertambah banyak. Masyarakat dari berbagai usia dapat dengan mudah membeli telepon genggam dengan model yang mereka inginkan. Orang tua pun telah menyadari akan pentingnya telepon genggam bagi anaknya dengan berbagai alasan sehingga mereka membekali putra putrinya dengan telepon genggam. Tidak hanya siswa SMA atau SMP tetapi siswa Sekolah Dasar pun telah dibekali telepon genggam oleh orang tuanya masing-masing. Pembekalan telepon genggam kepada siswa Sekolah Dasar tentu saja banyak menimbulkan berbagai pengaruh bagi siswa itu sendiri maupun lingkungannya di sekolah. Oleh karena itu topik ini diangkat dengan tujuan untuk mengtahui sejauh mana pengaruh penggunaan telepon genggam di kalangan siswa Sekolah Dasar.


II.   RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana pengaruh penggunaan telepon genggam secara umum?
b.      Bagaimana pengaruh penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar?
c.       Bagaimana peran orang tua dan guru dalam mengawasi penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar?

III.  TUJUAN
a         Mengetahui pengaruh penggunaan telepon genggam secara umum
b        Mengetahui pengaruh penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar
c         Mengetahui peran orang tua dan guru dalam mengawasi penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar


BAB : II
PEMBAHASAN


I.Pengaruh telepon genggam secara umum
         
Handphone. Tentu saja kata handphone atau telepon genggam sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Alat komunikasi modern ini telah menjadi pilihan banyak orang. Masyarakat lebih senang menggunakan telepon genggam sebagai alat komunikasi sehari-hari daripada telepon rumah biasa. Hal tersebut karena telepon genggam lebih mudah untuk dibawa kemanapun juga. Tentu saja kepraktisan penggunaan telepon genggam tersebut memudahkan masyarakat penggunanya sehingga prosentase penggunaan telepon genggam di Indonesia saat ini semakin meningkat. Saat ini hampir setiap orang sudah memiliki telepon genggam. Bahkan ada yang memiliki lebih dari satu telepon genggam, ada yang dua bahkan lebih.

Saat ini penggunaan telepon genggam tidak sebatas sebagai alat komunikasi belaka. Hal tersebut dikarenakan telepon genggam telah menghadirkan banyak fitur-fitur yang modern, canggih, dan menarik. Fitur-fitur yang semakin beragam itulah yang membuat telepon genggam sebagai primadona baru di kalangan masyarakat luas. Tetapi di balik kepraktisan dan kecanggihan telepon genggam tersebut, ternyata banyak pengaruh yang ditimbulkan telepon genggam. Berikut ini adalah sedikit dari beberapa pengaruh atau dampak penggunaan telepon genggam secara umum.

Dampak positif
      Beberapa dampak positif dari telepon genggam adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai alat komunikasi
Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong interaksi antar individu semakin meluas. Interaksi tersebut bukan hanya terjadi dalam satu wilayah saja tetapi terjadi antar wilayah. Melihat kenyataan ini maka komunikasi menjadi sangat penting di kalangan masyarakat. Hal itu juga harus didukung dengan kemajuan alat komunikasi. Sebagai contohnya adalah telepon genggam. Saat ini telepon genggam menjadi komoditas yang sangat penting di kalangan masyarakat. Dengan kehadiran telepon genggam, masyarakat telah lebih dimudahkan dalam hal komunikasi. Masyarakat bisa saling bertukar kabar dengan teman, saudara, bahkan rekan bisnis. Sesuai dengan tujuan awal diciptakannya yaitu sebagai alat komunikasi , telepon genggam telah menjadi alat yang praktis dan “wajib” dimiliki oleh setiap masyarakat.
                                               
2.      Menambah pengetahuan
Selain sebagai alat kommunikasi, telepon genggam dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan. Hal tersebut dapat diperoleh dari berbagai fitur yang terdapat dalam telepon genggam. Sebagai contoh adalah fitur pesan atau biasa kita kenal dengan SMS. Dengan fitur tersebut kita bisa menambah pengetahuan dari pesan yang masuk. Selain fitur SMS, kita juga bisa menambah pengetahuan dari fitur yang telah menjadi favorit banyak orang yaitu fitur internet. Dengan fitur tersebut, para pengguna dapat menjelajahi dunia maya dan mendapat info yang mereka cari. Tentu saja akan lebih praktis menggunakan fitur internet di telepon genggam daripada harus pergi ke warnet. Selain itu, kita juga dapat mendapat berbagai informasi baru lewat fitur radio dan televisi. Hal tersebut tentulah dapat menambah pengetahuan pengguna telepon genggam.

3.      Mempererat tali silaturahmi
Mungkin banyak diantara kita yang hidup terpisah dari orang tua dan keluarga. Hidup jauh dari kampung halaman. Tentu saja kita tidak ingin memutus tali silaturahmi hanya karena jarak yang memisahkan. Oleh karena itu telepon genggam hadir sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi yang mungkin hampir terputus karena terpisah jarak. Dengan menggunakan telepon genggam kita tetap dapat mengetahui kabar dari orang tua maupun saudara-saudara di kampung halaman sehingga tali silaturahmipun bisa tetap terjalin dengan baik.

4.      Hiburan
Kadang mungkin kita merasa bosan dan jenuh dengan aktivitas sehari-hari. Tentu saja kita membutuhkan hiburan. Kini, berbagai fitur dalam internet dapat menjadi pilihan hiburan untuk kita. Kita dapat mendengarkan musik, bermain permainan ataupun mengakses layanan jejaring sosial (facebook) yang terdapat pada fitur telepon genggam. Fitur-fitur tersebut telah memudahkan anda untuk mencari hiburan di sela-sela aktivitas anda.

Dampak negatif
            Beberapa dampak negatif telepon genggam adalah sebagai berikut:

1.      Pemborosan
Tentu saja kita membutuhkan pulsa saat menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi, baik untuk telepon maupun berkirim pesan singkat. Terkadang kita tidak sadar telah menghabiskan banyak uang untuk membeli pulsa dan menghabiskan pulsa tersebut hanya dalam 1 hari. Apalagi jika kita menghabiskan pulsa tersebut untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, maka yang terjadi hanyalah pemborosan semata.

2.      Efek radiasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika kita mengaktifkan telepon genggam, telepon genggam akan menghantar gelombang radio ke pusat telepon genggam dan gelombang radio tersebut sedikit banyak akan terserap oleh tubuh yang akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Proses ini disebut radiasi telepon genggam. Emisi sinyal telepon genggam dapat merangsang bagian korteks otak yang paling dekat dengan pesawat telepon itu, misalnya ketika mendekatkan telepon genggam ke telinga. Hal tersebut lama kelamaan dapat memicu timbulnya kanker.

3.      Rawan terhadap tindak kekerasan
Akhir-akhir ini banyak tindak kekerasan yang terjadi dalam masyarakat dengan berbagai penyebab. Telepon genggam pun tidak luput menjadi penyebab timbulnya tindak kekerasan, misalnya pencurian, penjambretan, dan teror. Jika kita berada di pusat keramaian, janganlah sekali-kali menggunakan handphone anda secara mencolok, karena hal tersebut dapat memicu timbulnya tindak kekerasan. Pelaku dapat saja nekat membunuh korban yang tidak bersedia memberikan telepon genggamnya. Pelaku juga dapat memberikan ancaman lewat telepon genggam. Hal tersebut tentu saja dapat mengganggu ketentraman hidup kita.


II.Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap pelajar sekolah dasar.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan kelancaran pendistribusian teknologi tersebut, maka orang akan lebih mudah mendapatkan alat komunikasi tersebut. Hal tersebut juga berlaku untuk anak Sekolah Dasar. Mereka mendapat alat komunikasi dalam hal ini telepon genggam dari orang tuanya dengan mudah. Orang tua berpendapat bahwa telepon genggam adalah alat komunikasi yang paling efektif saat ini. Mereka pun sudah bisa menggunakan telepon genggam selayaknya orang dewasa. Namun ada dampak yang ditimbulkan dari penggunaan telepon genggam terhadap siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut antara lain:

Dampak positif
Beberapa dampak positif dari penggunaan telepon genggam terhadap siswa Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1.  Mempermudah komunikasi dengan orang tua
Orang tua pasti ingin menjaga anaknya setiap waktu. Tapi tentu saja hal itu tidak dapat terus menerus dilakukan. Hal tersebut karena semakin hari anak semakin bertambah usianya dan kemudian memasuki jenjang Sekolah Dasar. Tentu saja orang tua tidak dapat terus menjaga anaknya saat mereka belajar bersama teman-temannya di sekolah. Oleh karena itu, telepon genggam hadir untuk mempermudah komunikasi orang tua dengan anaknya. Orang tua bisa mengetahui apa yang dilakukan anaknya dan dimana mereka berada. Dalam hal ini, telepon genggam sangat membantu orang tua dalam mengawasi anaknya saat di sekolah.

2.  Sebagai hiburan
Belajar. Tentu saja siswa akan merasa lelah jika terus menerus belajar. Siswa membutuhkan hiburan. Fitur-fitur dalam telepon genggam dapat membantu siswa untuk mendapat hiburan dengan mudah. Fitur-fitur tersebut misalnya mp3, radio, dan permainan. Dengan fitur-fitur tersebut, tentu saja siswa dapat mendapat hiburan dengan mudah saat jam istirahat dan dapat kembali belajar dengan suasana pikiran yang segar.

3.  Melatih anak untuk mengenal teknologi
Teknologi semakin maju dan berkembang. Tentu saja kita tidak ingin ketinggalan teknologi, misalnya telepon genggam. Anak pun juga perlu dilatih untuk dapat menguasai teknologi tersebut. Anak perlu dilatih untuk dapat menggunakan dan merawat teknologi itu sejak dini sehingga mereka tidak terkejut dengan teknologi tersebut pada saat mereka dewasa.

4.  Melatih anak untuk bertanggung jawab
Pemberian telepon genggam kepada anak dapat membantu anak untuk bertanggung jawab terhadap barang yang mereka miliki. Anak akan berusaha untuk menggunakan telepon genggam yang ia miliki dengan sebaik-baiknya. Mereka dilatih untuk merawat dan menjaga telepon genggam yang mereka miliki agar tidak rusak. Melalui pemberian telepon gengggam pada anak ini, anak dapat dilatih untuk bertanggung jawab sejak dini.


Dampak negatif
Beberapa dampak negatif dari penggunaan telepon genggam terhadap siswa Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1.   Kecemburuan sosial
Pemberian telepon genggam dari orang tua kepada anaknya yang masih berusia sangat muda yaitu siswa Sekolah Dasar memberikan dampak yang negatif. Hal itu karena belum tentu semua orang tua mampu membelikan telepon genggam kepada anaknya. Anak yang sudah mempunyai telepon genggam akan membawa dan menggunakan telepon genggam di sekolah. Hal tersebut dapat menimbulkan keirian dari teman-temannya yang kurang mampu dan tidak memiliki telepon genggam. Fakta yang terjadi di masyarakat adalah banyak siswa Sekolah Dasar yang tidak memiliki telepon genggam merasa dikucilkan oleh temen-temannya. Tentu saja hal tersebut sangat mengganggu perkembangan psikologis anak-anak.

2.   Rawan terhadap tindak kejahatan
Seperti kita semua ketahui bahwa pelajar adalah target utama tindak kejahatan. Apalagi siswa yang masih di bangku Sekolah Dasar. Mereka masih sangat kecil dan mudah tertipu oleh pelaku tindak kejahatan. Apalagi saat mereka berada di luar sekolah. Tidak ada yang menjaga mereka seperti saat mereka di rumah ataupun di sekolah. Hal tersebut menjadikan mereka sebagai sasaran empuk tindak kejahatan

3.  Mengganggu pertumbuhan anak
Telepon genggam memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi gelombang tersebut, lama kelamaan dapat menyerang otak.. Anak-anak rentan terkena radiasi ponsel karena tengkorak mereka masih tipis dan otak mereka masih kecil sehingga menyerap lebih banyak radiasi. Tentu saja hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak

4.   Mengganggu pelajaran
Anak yang kurang bertanggung jawab terhadap pelajaran di sekolah dapat menyalahgunakan penggunaan telepon genggam di sekolah. Misalnya dengan menerima telepon ataupun pesan singkat pada saat pelajaran. Hal tersebut bukan saja mengganggu pelajaran yang bersangkutan tapi seluruh siswa yang ada di kelas. Hal lain yang terjadi adalah siswa justru asyik bermain permainan di telepon gengggam daripada memperhatikan pelajaran. Tentu hal tersebut berpengaruh langsung terhadap prestasi siswa di sekolah.

5.  Sebagai sarana tindak kecurangan
Telepon genggam dapat menjadi sarana tindak kecurangan saat ulangan atau ujian berlangsung. Kecurangan tersebut berupa pesan singkat yang berisi jawaban yang dikirimkan kepada siswa.

6.  Konsumtif
Sebagian orang tua tidak tahu dan mungkin tidak mau tahu apa yang dilakukan anak terhadap telepon genggam yang mereka miliki. Jika anak meminta uang untuk membeli pulsa, kadang dengan mudahnya orang tua memberikan uang kepada anak untuk membeli pulsa. Orang tua tidak mengontrol pengeluran anak untuk membeli pulsa. Mereka mungkin justru merasa bangga  karena telah berhasil memenuhi segala kebutuhan anak, termasuk urusan pulsa. Hal penting yang tidak mereka sadari adalah mereka justru mengajarkan kepada anak untuk berpola hidup konsumtif.

7.  Menghambat daya nalar anak
Ketika jam pelajaran matematika, siswa lebih suka mengeluakan telepon genggamnya untuk berhitung daripada mencorat-coret sendiri hitungannya di kertas. Hal tersebut dapat menghambat daya nalar anak.

8.   Merusak mental anak
Kita belum tentu tahu apa isi dari telepon genggam anak. Mungkin anak telah menyimpan foto ataupun video yang berbau pornografi. Hal itu tentu dapat merusak mental anak.


III.    Peran orang tua dan guru dalam mengawasi penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar
            Melihat maraknya penggunaan telepon genggam bagi siswa Sekolah Dasar, maka perlu adanya pengawasan terhadap penggunaanya. Dalam hal ini peran orang tua dan guru (sekolah) sangatlah penting. Orang tua dan guru perlu mengadakan pengawasan yang ketat kepada anak agar anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif yang disebabkan oleh telepon genggam. Peran yang dapat diberikan orang tua dan guru (sekolah) antara lain:

a.  Orang tua
Peran yang dapat dilakukan orang tua adalah
1. Mengecek isi telepon genggam anak secara teratur
Dengan mengecek isi telepon genggam anak secara teratur maka orang tua dapat mengetahui apa saja yang telah dilakukan anak terhadap telepon genggamnya. Hal ini dapat mencegah anak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik.

2.Membelikan telepon genggam sesuai fungsinya
Anak seusia Sekolah Dasar mungkin belum terlalu perlu menggunakan semua fitur-fitur canggih yang terdapat dalam telepon genggam. Hal penting yang menjadi tujuan utama orang tua memberi telepon kepada anaknya adalah sebagai sarana komunikasi. Jadi, orang tua mungkin bisa membatasi pembelian telepon genggam yang biasa-biasa saja sehingga anak tidak menyalahgunakannya untuk melakukan hal-hal yang kurang berguna.

3.Membatasi pemberian uang pembelian pulsa
 Orang tua dapat membatasi penggunaan telepon genggam anak dengan membatasi pemberian pulsa
kepada anak. Dengan adanya pembatasan pulsa maka anak akan belajar berhemat dan belajar
menggunakan telepon genggam sebagaimana mestinya

4.Membatasi waktu penggunaan telepon genggam
Saat berada di rumah, orang tua dapat membatasi penggunaan telepon genggam anak. Saat waktunya anak belajar maka telepon genggam harus berada di tangan orang tua. Orang tua mengembalikan telepon genggam tersebut saat anak selesai belajar. Dengan demikian anak-anak dapat belajar dengan baik tanpa terganggu telepon atau pesan singkat dari teman-temannya.

b.  Guru ( sekolah)
Peran yang dapat dilakukan guru ataupun sekolah adalah:

1.Memberikan pengarahan penggunaan telepon genggam sesuai dengan kebutuhan
Guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Dalam hal ini guru dapat memberikan pengarahan di kelas agar siswa dapat menggunakan telepon genggam sebagaimana mestinya. Guru harus memberikan pengarahan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mempergunakan telepon genggam sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

2. Mengadakan sidak secara berkala dan mendadak
Dengan adanya sidak, guru dapat mengontrol apa isi dari telepon genggam siswa. Dengan adanya sidak secara berkala maka hal tersebut dapat memberi efek jera kepada siswa sehingga siswa tidak akan mungkin menyimpan hal-hal yang tidak semestinya pada telepon genggamnya.

3.Adanya peraturan untuk mematikan telepon genggam saat pelajaran
Peraturan tersebut dimaksudkan agar siswa tetap dapat berkonsentrasi memperhatikan pelajaran. Hal ini perlu dilaksanakan agar saat jam pelajaran, siswa tidak terpaku dan terganggu dengan telepon genggam yang mereka miliki.



BAB : III
PENUTUP

A    KESIMPULAN
Teknologi memang semakin berkembang maju dan manusia akan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Telepon genggam adalah salah satu hasil dari kemajuan teknologi tersebut. Kini orang-orang bisa mendapatkan telepon genggam dengan mudah. Mereka menggunakan telepon genggam untuk kepentingan berkomunikasi. Saat ini, bukan hanya orang dewasa saja yang memiliki telepon genggam. Anak seusia Sekolah Dasar pun sudah dibekali telepon genggam oleh orang tuanya masing-masing. Pemberian telepon genggam kepada anak memberikan pengaruh positif dan negatif. Hal tersebut dapat berpengaruh langsung terhadap perkembangan anak..

B   SARAN
Penggunaan telepon genggam di kalangan siswa Sekolah Dasar semakin merebak. Diperlukan pengawasan yang ketat agar anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan. Perlu adanya peran guru dan orang tua untuk mengajarkan kepada anak tentang hal-hal yang baik dan buruk. Tetapi,kesadaran dari siswa sendiri juga sangat diperlukan agar mereka dapat menggunakan telepon genggam sebagaimana mestinya.


BAB : IV
DAFTAR PUSTAKA


( 27/12/2009 11.28)

tulisan 21 Januari 2010
ga sempet edit gara2 lagi galau. 




Kamis, 30 Januari 2014

SEOLLAL The Greatest South Korea National Festival

Wow..it has been a while since I updated my blog. And today, unintentionally, I just found my blog. Yap..I totally forgot that I had a blog..hahaha.
Today is January 31th 2014 and in Lunar Calendar, today is the New Year. HAPPY NEW YEAR!!!
And for celebrating this day, I will write about Seollal. It is the ceremony of the Lunar New Year for South Korea people. 
SEOLLAL
The Greatest South Korea National Festival


A.    INTRODUCTION
South Korea is one of Asian countries which lies in Eastern Asia, southern half of the Korean Peninsula bordering the East Sea and the Yellow Sea. Its capital city is Seoul. As the country which had ever become the great kingdom, South Korea has many unique cultures. Although South Korea is a very modern country, Koreans are still very proud of their culture and country. They always protect and continue their traditions. Korea has many festivals. One of the famous festivals in Korea is Seollal, a festival held in the first day of the Lunar calendar.

B.     SEOLLAL  (The South Korea Lunar New Year)
Unlike many people in the world, Koreans celebrate two new years each year, i.e. Solar New Year and Lunar New Year. Solar New Year is the first day of the solar calendar which is occurred on the January 1st while Lunar New Year is the first day of the lunar calendar which is usually occurs on the second moon following the winter solstice. The South Korea Lunar New Year is called Seollal. Seollal is one of the most important and celebrated national holiday along with Chunseok (the autumn harvest festival). During Seollal, people usually go back to their hometowns to meet their big family. They will perform ceremonial rites, pay respect to their ancestors and spend time with their family members. As a result, the day before and after Seollal is usually designated as holidays in Korea. It is the reason of the three days holiday in South Korea during Seollal.

The day before Seollal, usually families in South Korea visit the market or department store to do shopping to prepare the food for the ceremony on the Seollal day. They also purchase expensive box sets of fruit, meats, ginseng and honey as gifts for their parents and family. For the people who far from home, this day is also used for them to go back to their hometown.
           
Box sets of meats, ginseng and honey as gifts



In this day, family’s woman is the super busy person. She has to take care of the kitchen to prepare dishes for Seollal ceremony. Before the Seollal day, usually a family will hang bamboo-woven ladles called bokjori inside their home. Bokjori is a symbol of good fortune for the Lunar Year.


Bokjori, a symbol of good fortune for the Lunar Year
                                            

On the morning of Seollal, people get up early to get ready and dress up by putting their seolbim. Seolbim is brand new hanbok prepared especially for Seollal.

  Koreans wear Seolbim for Seollal ceremony

                                     
After getting ready, the family gathers together to perform the ancestral rites called charye. They do charye in order to pay respect to their late ancestors. This ceremony is to honor the past four generations of ancestors of one's family. It is believed that the spirits of the ancestors come to celebrate and feast on this holiday with their family. For this ceremony, they have to prepare the dishes to be offered and place them properly on the wooden table (charye sang) in front of the altar. The table is prepared with traditional and favorite dishes including rice cake, taro soup, beef, fish, fruits (pears and apples being the most common) and wine. There are some specific rules on how to arrange the dishes on the table.

 Charye sang ( a wooden table with some dishes for the ancerstors)


                          
Usually, the ceremony is held around three in the morning. It is because Korean believe that the spirit of the ancestors will move around before the first rooster starts to crow. As a result, people choose to stay up all night in Seollal eve to anticipate the ceremony.

In charye ceremony, only men in the family are allowed to do the offering for the ancestors. The men of the family offer the food to the ancestors by placing the spoons in the rice. They will also fill the wooden cups with wine and place them on the stand. After the offering, a white paper with the ancestors’ names written on it is burned. Then the whole family performs the ritual bow (Jesa) twice. After waiting for the spirits of the ancestors to finish the meal, the food is cleared off the table and is finished off by the family members.
 The men of the family do offering to the ancestors in Charye ceremony
                       
       
 The whole family perform Jesa bow


                                                    
After the ritual, the family has their meal. The main dish for their meal on the Seollal is tteokguk, a tasty clear beef broth with soft and chewy rice cakes sliced in oval shapes. Koreans believe that they can only get older when they eat tteokguk. This is the reason why Koreans prefer to ask how many bowls of tteokguk have they had in their life rather than directly asking for the age. The white color tteokguk implies new birth, while the slicing of it into round signifies a wish for health. 

Tteokguk or rice cake soup

                                                
After the meal, the younger generations of the family perform a deep bow called sebae to their parents, grandparents, and the older relatives. Children are always excited performing sebae because they will receive sebae-don or money from their parents and elders as a return for their deep bow. People also exchange New Year greetings called deokdam, wishing each other good luck and health in the New Year.

    The younger generations of the family perform sebae to the elders



                        
The children receive sebae-don or money from their parents and elders as a return for their deep bow
After the ceremony, people usually gather in front of their house to play traditional games. They like to play yut nori games, a board game played with sticks. Other games played during Seollal are jegichagi ( kicking shuttlecosks), neolttwigi (seesawing), and tuho.

 People play yut nori          People play jegichagi

Seollal is one of the greatest festivals in South Korea. This is a festival to celebrate the Lunar New Year in South Korea. For me, Seollal is an interesting festival because there are a lot of meaningful story behind the ceremony of this festival. Each ceremonial process from the charye until sebae including the ceremonial instruments, clothes, food, and the games has their own meaning. And as I know, Koreans always feeling excited to do the ceremonial process. They are happy and proud to continue their ancestors’ tradition in this modern era.

Seollal is time for the whole family to get together. It is a family time. If I compare to my country, Indonesia, Seollal is like the celebration of Idul Fitri. The similarity is not about the ceremony but the atmosphere. The same atmosphere can be seen from the way how the whole family get together, how the children get the money, how the people come back to their hometown, how they tend to wear their best clothes, etc. I feel surprise how Korean can still protect and continue their culture tradition in welcoming the Lunar New Year in this modern era. I feel that they are very proud of their tradition. And it also gives me motivation to be proud of my own country tradition, Indonesia.


C.    CONCLUSION
At first look, Seollal just seems like a long holiday in Korea, but if we look closer, it reveals that Seollal is a precious holiday spends with family and friends, to respect to the ancestors, to eat together, to play together, and to wish each other a great new year. There are a lot of meaningful story behind Seollal ceremony and I feel happy to know them.

D.    REFERENCES